Bahan Kemasan Yang Baik dan Aman

Ada sebuah pertanyaan :”Apakah ada Industri yang tidak memerlukan dan membutuhkan KEMASAN..?”.
Hampir semua Sektor Industri memerlukan dan membutuhkan Kemasan. Industri Makanan & Minuman, Industri Obat-obatan, Industri Produk-produk kecantikan Wajah dan Perawatan Tubuh, Industri Pengalengan Ikan dan Buah, bahkan Industri Sparepart dan Mesin Mobil dan Motor, Rokok, Garmen, Textile, Souvenir, Bubuk Deterjen, Sabun, Shampoo, dll adalah beberapa contoh Sektor Industri yang membutuhkan dan memerlukan Kemasan terutama dalam skala volume yang besar.
Mungkin hanya “Industri Hiburan dan Industri Motivasi” yang tidak membutuhkan Kemasan walaupun Industri tersebut selalu menggunakan kata-kata “dikemas/dipackage”  semua program-program mereka supaya lebih menarik.
Secara global ada 2 Industri besar pengguna Kemasan. Industri Makanan & Minuman adalah Industri pengguna kemasan yang terbesar. Kemudian di posisi kedua ada Industri Obat-obatan dan Industri Produk-produk Kecantikan Wajah dan Perawatan Tubuh.
Industri Makanan & Minuman amat sangat membutuhkan Kemasan.  Pada umumnya bahan makanan, baik yang berasal dari Nabati maupun Hewani merupakan jaringan hidup. Sehingga dalam pengangkutannya memerlukan Kemasan yang baik dan aman untuk mendistribusikannya dari daerah pertanian, peternakan atau Industri hingga sampai ke konsumen sehingga dapat dikonsumsi dengan aman.
Pun dalam penyimpanannya, seringkali terjadi reaksi biokimia yang dapat menghasilkan Senyawa dalam bentuk Gas yang keluar dari bahan-bahan tertentu.
Kerusakan yang terjadi selama Pengangkutan dan Distribusi terutama disebabkan oleh adanya GETARAN, KEJUTAN, KOMPRESI dan KONTAK DENGAN UDARA LANGSUNG, sehingga dapat menyebabkan Reaksi Kimia yang dapat merubah Warna dan Rasa menjadi lebih baik atau bahkan bisa sebaliknya.
Bahan makanan yang sudah diolah baik yang setengah jadi maupun yang sudah jadi dapat dengan mudah tercemar baik oleh Mikroba maupun bahan kimia yang dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Perlu juga diingat bahwa bahan makanan olahan yang dibutuhkan manusia tidak selalu dapat tersedia atau dihasilkan sendiri, bahkan seringkali didatangkan dari tempat lain yang jaraknya sangat jauh. Sudah pasti selama perjalanan dari Produsen sampai ke tempat Konsumen langsung maupun ke Distributor memerlukan penyimpanan untuk produk tersebut dijual saat itu juga atau pada waktu berikutnya bisa saja terjadi reaksi kimia atau pencemaran apabila tidak ditangani dengan baik dan secara professional.  
Salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah kerusakan yang disebabkan oleh reaksi Biologis, Kimia dan Mekanis tersebut adalah dengan pemilihan Desain dan pemilihan Bahan Pengemas yang baik, aman, bagus dan sesuai dengan peruntukannya.
PENGEMASAN
Sejak dahulu, kita sudah mengenal dan mempergunakan alat pembungkus yang khas dan bisa dibilang sangat sederhana bahkan apa adanya untuk membungkus Bahan Makanan dan Makanan Olahan. Alat pembungkus yang dimaksud adalah Daun-daunan (daun pisang, pelepah batang pisang dll), Kulit, Kertas, Kain, Keramik, Logam dan Gelas. Dengan perkembangan Teknologi modern, teristimewa Tehnik Mutakhir dibidang Kimia, maka muncullah beraneka ragam alat pembungkus dengan desain yang bagus-bagus dan modern mengikuti perkembangan jaman yang terbuat dari Kertas, Kaleng, Gelas, Aluminium Foil, Plastik dan Kayu.
Berdasarkan salah satu fungsinya Pengemasan dibagi 2 yaitu: Untuk Transportasi dan Distribusi dan Pengemasan untuk Perdagangan Supermarket atau Retail/eceran (Consumer Pack). Pemakaian bahan dan pemilihan Desain untuk Transportasi dan Distribusi akan berbeda dengan bahan kemasan untuk Perdagangan. Transportasi dan Distribusi akan mengutamakan bahan dan desain yang dapat melindungi dari kerusakan terutama faktor getaran dan kejutan selama pengiriman karena faktor ini yang sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya kerusakan yang terjadi. Sedangkan untuk Perdagangan diutamakan bahan dan desain yang dapat memikat konsumen. Walaupun secara umum kemasan tersebut haruslah dapat melindungi isinya dengan baik dan aman tuk dikonsumsi sampai pada jangka waktu tertentu.
        Pada dasarnya ada beberapa tujuan pengemasan untuk bahan makanan dan makanan olahan yaitu :
·         Untuk memudahkan pengangkutan dan distribusi.
·         Pencegahan bahan makanan dari bakteri, mikroba bahkan suhu udara yang dapat menyebabkan perubahan rasa maupun pencemaran terhadap bahan makanan atau makanan olahan tersebut.
·         Pencegahan dari uap air yang dapat menyebabkan kehilangan berat atau berubah bentuk.
·         Pencegahan dari kemungkinan kerusakan atau degradasi.
·         Memudahkan untuk membawa dan mengeluarkan yang dibutuhkan pada saatnya. Dan mengamankan sisanya dengan mengemasnya kembali.
·         Dapat memperpanjang masa simpan.
·         Disamping itu di dalam kemasan tersebut juga harus mencantumkan merek, siapa pembuatnya, mutunya, isinya dan penerangan cara penggunaaan isinya. Dan yang lebih penting harus mencantumkan kapan tanggal kadaluwarsanya dengan jelas.
Ada berbagai macam bahan kemasan, sedangkan bahan makanan dan makanan olahan yang akan dikemas pun bermacam-macam pula. Oleh karena itu pemilihan bahan pembungkus untuk produk tertentu merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam perusahaaan makanan. Sehingga untuk maksud diatas tersebut, kemasan harus kuat namun fleksibel untuk dibuat kedalam berbagai bentuk kemasan. Akan tetapi yang lebih penting adalah tidak terjadinya reaksi (mikrobiologi, kimia dan fisik) antara bahan kemasan dan bahan yang dikemas yang dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan dan kerugian. Dan sangat diperlukan pengetahuan mengenai sifat makanan yang hendak dikemas dan sifat bahan pengemas yang dipergunakan.

Sumber :  http://www.indonesiaprintmedia.com

0 comments:

Post a Comment